Waspada Gejala TBC, Ketahui Cara Pencegahannya
Penyakit Tuberculosis atau biasa dikenal dengan TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini biasanya ditandai oleh batuk berdahak yang produktif (dahak berwarna kuning atau hijau kental )selama lebih dari 2 minggu disertai dengan demam, meriang, berkeringat dingin di malam hari selama lebih dari 3 minggu, tidak nafsu makan hingga berat badan menurun. Tuberculosis atau TBC biasanya juga disertai dengan tanda adanya batuk riak darah.
Dilansir menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi bakteri tuberculosis. Bahkan, Indonesia disebut berada di peringkat kedua penderita TBC terbanyak di dunia setelah India. Karena sangat mudah menular, penyakit TBC ini harus sangat diwaspadai dan tidak boleh dianggap remeh.
Banyak yang menganggap bahwa penyakit TBC merupakan penyakit keturunan, namum faktanya penyakit TBC ini bukan penyakit keturunan dari keluarga atau silsilah melainkan bahwa TBC ini merupakan penyakit menular yang ditularkan secara langsung maupun tidak langsung dari penderita.
Lalu, bagaimana cara penularan penyakit TBC yang harus diwaspadai?
Penularan penyakit TBC ditularkan secara langsung maupun tidak langsung oleh penderita TBC melalui percikan ludah saat berbicara, batuk atau bersin yang mengandung bakteri mycrobacterium tuberculosis, individu yang sehat dapat terinfeksi ketika imun tubuh sedang rendah atau sistem kekebalan tubuh yang yang dimiliki rendah seperti penderita diabetes dan HIV AIDS dimana individu yang memiliki sistem imun yang rendah akan sangat rentan tertular oleh penyakit ini.
Apakah faktor polusi udara dapat menimbulkan TBC?
Udara yang tidak sehat seperti lingkungan yang dekat dengan pabrik atau yang berhubungan dengan batu bara, tempat penggilingan batu, yang menimbulkan suatu partikel bersifat debu kemudian mencemari udara harus dihindari misalkan dengan memakai masker. Ketika polusi udara tersebut sering terhirup secara sadar maupun tidak sadar maka otomatis sistem disaluran napas akan berubah secara struktur dan melemah sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit tuberculosis karena melemahkan fungsi dari paru-paru.
Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Tuberculosis Agar Tidak Tertular?
- Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin)
Pencegahan Tuberculosis yang paling awal dilakukan adalah dengan pemberian vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) pada bayi sebelum usia 2 bulan. Pemberian Vaksin BCG merupakan vaksinasi sekali seumur hidup yang wajib diberikan untuk pencegahan penyakit tuberculosis (TBC) dimana vaksin ini dinilai 80% cukup efektif untuk mencegah infeksi TBC pada anak seperti TBC meningitis dan TBC milier.
- Menjaga atau menghindari kontak langsung
Menjaga kontak langsung dengan penderita pasien dapat berupa memakai masker dan sarung tangan jika berada disekitar penderita
- Menerapkan kebiasaan hidup sehat
Penerapan kebiasaan hidup yang sehat dapat dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengikuti prosedur yang benar, menerapkan kebiasaan menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk.
- Rajin berolahraga
Menjaga tubuh dengan berolahraga secara rutin akan memperlancar sirkulasi darah pada tubuh sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah tertular peyakit, termasuk TBC.
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti sayur dan buah-buahan
- Memiliki ventilasi yang memadai
Ventilasi dalam rumah atau ruangan sangat penting untuk menjaga sirkulasi agar sinar matahari dapat masuk sehingga kualitas udara menjadi baik.
- Mengkonsumsi obat sesuai resep dokter secara teratur
Bagi penderita TBC, menerapkan kebiasaan minum obat sesuai resep dokter secara teratur akan memudahkan penderita untuk lebih cepat sembuh. Jika penderita TBC tidak rutin dalam mengkonsumsi obat atau mengkonsumsi dengan cara yang sembarangan akan mengakibatkan bakteri TBC pada tubuh menjadi resisten pada obat sehingga akan sulit penderita TBC sembuh.
Mengapa penyakit TBC membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh?
Alasan mengapa penyakit TBC membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh adalah karena bakteri tuberculosis sulit dibasmi karena letaknya sebagian ada didalam sel dan sebagian ada di luar sel, pembelahan kuman tuberculosis tumbuh dangan lambat sehingga pengobatan tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Selain itu, pengobatan yang lama ditujukan untuk mencegah bakteri resisten terhadap jenis antibiotik yang digunakan sehingga akan menjadi lebih sulit diobati.
TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan benar. Oleh sebab itu, semakin baik dan besar potensial sembuh jika TBC cepat terdeteksi. ketika didiagnosis menderita penyakit TBC, maka penderi TBC harus mengikuti semua prosedur pengobatan dengan rutin dan teratur.
Jadwal Praktek Poliklinik Paru Rumah Sakit Islam Pati
dr. Budi Prasetyo Nugroho, Sp.P
Praktek :
Senin – Kamis : Pukul 14.30 – 15.30 WIB
Jumat : Pukul 15.30 – 16.30 WIB