Apa yang Harus Dilakukan Saat Isolasi Mandiri di Rumah?

Assalamualaikum #dulurrsi

Jumlah penderita yang dinyatakan positif Covid-19 sampai saat ini masih tetap menunjukkan grafik yang terus meningkat. Hal ini berarti jumlah orang yang terpapar virus masih belum terhenti. Apalagi dari sejumlah mereka yang dinyatakan positif Covid-19 ternyata sebagian besar tidak memiliki gejala atau disebut dengan OTG (Orang Tanpa Gejala). Jenis penderita inilah yang mempunyai risiko tinggi untuk menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan tubuh mereka tidak merasakan gejala maupun sakit sehingga mereka tetap beraktivitas seperti biasa,  padahal secara tidak sadar telah terinfeksi Covid-19.

Dengan kasus demikian Isolasi mandiri begitu penting dilakukan saat ini karena hal tersebut dapat menjadi kunci upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan isolasi mandiri yang benar tentunya kita dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.

Selain untuk pencegahan, Tindakan isolasi mandiri dirumah juga dapat dilakukan pada pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19, namun tidak menunjukkan gejala sama sekali, atau hanya menunjukkan gejala ringan dan tanpa kondisi penyerta  seperti penyakit jantung, paru, ginjal, dan immunocompromise.

Tindakan isolasi mandiri dirumah juga dapat dilakukan pada pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan kontak erat yang bergejala dengan tetap memperhatikan terjadinya perburukan.

Beberapa alasan pasien dirawat dirumah yaitu ketika perawatan rawat inap tidak tersedia  atau dirasa tidak cukup aman. Dengan demikian pasien dapat dirawat dirumah dengan pertimbangan yang cukup.

Lalu apa saja yang harus dilakukan saat isolasi mandiri dirumah dan bagaimana prosedur pencegahan pengendalian infeksinya?

  • Ukur suhu tubuh 2x sehari
  • Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri dengan ventilasi ruangan yang baik.
  • Batasi pergerakan dan usahakan untuk tidak berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan bersama seperti dapur dan kamar mandi memiliki ventilasi ruangan yang baik.
  • Usahakan cukup satu orang yang merawat pasien dengan kondisi perawat yang benar benar baik tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan tubuh.
  • Pasien tidak boleh dijenguk sampai pasien sembuh.
  • Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien. Lakukan sebelum menyiapkan makan, setelah menyiapkan makan, setelah dari kamar mandi dan pembersihan tangan rutin dengan handsanitizer.
  • Gunakan handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan dengan sabun, jika tidak tersedia makan dapat menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika handuk sudah basah.
  • Pasien menggunakan masker bedah jika berada di sekitar orang yang berada di rumah atau saat mengunjungi fasyankes (kecuali untuk anak dibawah 2 tahun maka tidak dianjurkan untk menggunakan masker).
  • Orang yang memberikan perawatan wajib menggunakan masker terutama jika berada satu ruangan dengan pasien. Masker tidak diperbolehkan dipegang saat digunakan, jangan menyentuh bagian depan masker. Jika masker mulai kotor atau basah, segara ganti dengan yang baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *